Monday, December 18, 2017

Jangan Mengatasi Akibat, Atasilah Sebab.


Oleh : Zaenal Abidin MK

Setiap persoalan kita hanya bisa diatasi oleh diri kita sendiri, bukan orang lain. Kalau kita renungkan kita sebetulnya tahu duduk permasalahan kita. Apa sebabnya persoalan itu sampai terjadi dan akibatnya sampai membuat kita menderita. Karena setiap masalah hanyalah akibat saja bukan sebab.

Bila kita mengatasi akibat, sampai kapan pun tidak akan selesai, yang terjadi malah kita akan bertambah problimatikanya.

Sebagai contoh yang saya alami. Ketika bisnis saya jatuh, saya sibuk mengatasi tagihan dan problem yang ada, ternyata bukan semakin membaik, malah makin bertambah masalahnya. Saya sama sekali tidak bisa bekerja, yang ada hanya: Ketakutan.

Kemudian saya menerima keadaan remuk redamnya persoalan, saya menerima keadaan, bahwa saya lagi terpuruk secara keuangan. Maka yang saya lakukan semua aset saya jual dan sisanya saya melakukan nego dengan pihak mitra. Meski tetap ada yang tidak sabar dan akhirnya lapor polisi dan lainnya. Tapi itu saya biarkan, tanpa melawan. Sambil saya mulai menata mental kembali, dan mengumpulkan sisa kekuatan yang ada dalam diri saya, menghitung potensi yang masih ada.

Dari situlah kegembiraan datang, saya mulai sedikit-demi sedikit membangkitkan potensi yang masih ada dan berpikir positif mulai tumbuh, dan kepercayaan diri mulai ada. Saya memilih mulai bekerja kembali, tiap kali ada tekanan tagihan, saya nego.

Harimau yang ada dalam diri saya mulai mengaum, ini tentu berkat ilham dari Allah. Saya mulai bekerja dan respon mitra kerja mulai terus bertambah, saya mengalami kegembiraan, pelan-pelan bisa mengatasi problem keluarga dan sedikit demi sedikit mengatasi problem dengan orang lain.

Alhamdulillah kreatifitas saya dalam pekerjaan semakin bertambah, Allahu Akbar. Insya Allah sebelum jatah hidupku habis, saya  bisa menyelesaikan semua persoalan.

Kegairahan hidup, membuat segalanya berbeda, atas izin Allah.

Sunday, December 17, 2017

Sajak Khidir

Sajak Khidir

Oleh: Zaenal Abidin MK

Aku sms pada dua sahabat, satu Ustad Mokhammad Thamrin (63 tahun) dan satunya Pak Slamet Affandi (81 tahun) Tentang cerita Nabi Khidir. Kata merek, Quran surat Kahfi ayat 60 - 82.

Empqt tahun lalu Nabi Khidir datang melubangi perahu kami.

Awalnya anak-anak frustasi dan menyalahkan keadaan, menyalahkan orang tua.

dan waktu berjalan, mereka rupanya mendapat ilham dari Allah

subhanallah, akhirnya mereka bisa menerima keadaan. Mereka jadi mandiri dan saling suport.

Yang tadinya saling iri saat perahu kami belum dilubangi Nabi Khidir, kini mereka saling sayang dan tulus. Yang membuat saya bersyukur:

Syarif mau kerja di warnet dan sekalian jualan game.

Intan bisa terus menulis di Google Adsen.

Yusuf semakin mantab di bisnis cuci sepatu.

Bahkan Yusuf ikut bantu aku jualan properti.

Mereka memang putus kuliah dari perguruan tinggi

rupanya Allah mengajak mereka kuliah pada Kehidupan.

Pak Slamet Affandi, membalas:

“Alhamdu lillah. Semua yang terjadi di muka bumi ini pasti mengandung hikmah. Tinggal kita, bisa membacanya apa tidak..”


Tegal, 9 Desember 2017

PERLUKAH KITA BERMEDSOS KETIKA KITA SEDANG MENGALAMI BANGKRUT DAN DIVONIS PENYAKIT KRITIS.

PERLUKAH ORANG YANG SEDANG BANGKRUT DAN DIVONIS SAKIT KRITIS, BERMEDSOS RIA? Memang tergantung pilihan. Ada orang yang memilih menyendiri da...