Tuesday, September 8, 2020

BATAS BISNIS DAN BATAS MIMPI

Batas bisnis kita berhenti di "mimpi." Saya menjadi broker properti karena terinspirasi dengan broker senjata yang namanya masyhur Adnan Kosagi. 

Jadi saya tidak akan menjadi siapa-siapa, karena batas bisnis saya di broker.  Masalahnya bisakah saya pada puncak broker. Itu ditentukan pada kapasitas saya di mata mitra-mitra. Kalau kapasitas saya memadahi tentu bisa. Tentu meningkatkan ketrampilan dan negotiation sebagai keharusan.

Saya pernah satu mobil dengan tokoh PDI Tegal, saat itu dia menjadi anggota dewan di Tegal. Saya bilang mas kalau bisa berpolitik itu total. Capailah sampai menjadi anggota dewan Pusat. Dia sudah berusaha, tapi hanya menjadi anggota dewan propinsi Jawa Tengah. Dia meninggal karena sakit.

Pernah ada saudara lulusan S1, harusnya dia ngajar STM, saya bilang coba daftar jadi dosen dan teruslah sekolah. Dia bisa mencapai puncak dibidangnya. Dia menjadi Profesor.

Anakku Hajar Intan Pertiwi, dia pengin menulis cerpen yang bagus. Saya bilang beljarlah pada orang yang tepat, belajarlah di Kelas Cerpen Kompas, akhirnya dia mengikuti program itu tahun 2018. Sekarang dia bisa menulis cerpen yang standar.

Yusuf Hafizun Alim juga perintis cuci Laundry Sepatu pertama 2015 di Tegal.

Jadilah sesuatu dibidangnya meski itu maklar.

No comments:

Post a Comment

PERLUKAH KITA BERMEDSOS KETIKA KITA SEDANG MENGALAMI BANGKRUT DAN DIVONIS PENYAKIT KRITIS.

PERLUKAH ORANG YANG SEDANG BANGKRUT DAN DIVONIS SAKIT KRITIS, BERMEDSOS RIA? Memang tergantung pilihan. Ada orang yang memilih menyendiri da...