Wednesday, August 30, 2017

Menabung kepercayaan.

Kepercayaan diri pelan-pelan lenyap, karena tekanan-tekanan orang lain terutama mitra bisnis, teman dan keluarga yang tidak menaruh kepercayaan kepada diri kita. Bila tekanan ini berlangsung lebih dari tiga tahun, hilanglah kepercayaan diri ini. Hal ini dialami oleh orang - orang yang jatuh di dalam  dunia politik, bisnis dan mantan narapidana korupsi.

Pertanyaannya kepercayaan diri yang hilang itu bisakah kembali? Tentu bagi orang berpikir positif mengatakan bisa, asal berusaha dengan gigih dan tentu saja melalui proses yang sedikit panjang. Intinya apa yang diajarkan oleh nabi Yakub dipegang teguh: jangan putus asa dari rahmat Allah.

MENATA MINDSET

Menata mindset bagi orang orang kehilangan kepercayaan diri itu memang lumayan berat. Itu juga yang saya alami selama lebih dari tiga tahun. Penilaian sebagian masyarakat yang buruk terhadap diri saya sangat mempengaruhi dan menekan saya kurang percaya diri.. Saya terpaksa membaca buku-lagi dan mengkaji Al-Quran lagi lebih mendalam.

Di dalam ajaran agama faktor ikhlas terhadap apa yang kita alami, baik karena kesalahan diri sendiri mau pun ada tindakan hazad orang lain kepada kita. Jangan mencoba melawan, itu menghabiskan energi. Semakin kita kuat melawan, serangan mereka semakin dahsyat dan itu berulang-ulang saya alami.



Pada akhirnya saya hanya mengakui kekeliruan saya kepada sangkaan mereka dan siap menerima sangsi apa-pun dari mereka, termasuk sangsi dipenjara. Pada mulanya hal ini susah saya terima, tapi pelan-pelan saya bisa menerimanya. Dan yang saya lakukan ini menghasilkan kekuatan yang besar. Mereka perlahan dan pasti kepercayaan mereka mulai tumbuh. Saya mulai dapat kepercayaan dari teman lama di Panangian Property School, yakni Nata Susanto. Saya ditawari ikut memasarkan proyeknya di Adiwerna, yakni Adiwerna Citywalk.

Langsung saya mulai tambah yakin, saya bisa tumbuh kembali. Mulailah saya fokus memasarkan properti tersebut. Meskipun sebagian teman pesimis sukses, tapi saya terus mencoba dan mengerahkan segala upaya agar berhasil,.

Hal yang pertama saya lakukan adalah masuk di dalam komunitas Bisnis. Meskipun sedikit kurang percaya diri, tapi saya kuat-kuatkan. Saya mulai mengumpulkan mereka dalam sebuah pertemuan rutin dan saya mengusulkan tempatnya di Adiwerna Citywalk Tegal. Kemudian juga saya mengusulkan pembicaranya adalah developer ACW, yakni Nata Susanto. Mereka pun setuju, meskipun tidak langsung mereka transaksi, paling tidak dampak dari itu ada tiga transaksi setelah kejadian itu. Meskipun hanya sewa. Ini menambah tabungan kepercayaan diri saya bertambah.

Yang kedua, saya mulai mengajar lagi di Prodi Akuntasi Poltek Harapan Bersama. Di perguruan tinggi ini saya mengajar sejak tahun 2008, atas rekomendasi sahabat saya Erni Unggul. Sempat juga mengajar Prodi Komputer hanya satu klas. Semula saya mengajar sampai lima klas, kemudian saya minta dikurangi karena saya sering ke Jakarta mengikuti seminar properti.

Sempat kosong dua tahun saya tidak mengajar, tahun 2015 akhir saya mulai mengajar lagi. Kebetulan saya dari dulu mengajar Entrepreneur, Dan saya enjoi disitu. Disamping alasan saya bukan lulusan Master, karena untuk mengajar mata kuliah lain syaratnya harus sudah master. Saya pernah kuliah S2 di Unsoed tapi tidak rampung.

Kepada mahasiswa saya jujur bahwa saya lagi bangkrut dalam bisnis, tapi ini lagi mulai tumbuh kembali, saya selalu katakan itu. Seperti kebiasaanku, saya selalu dalam satu smester, saya mempergunakan dua sesi untuk mengundang pelaku bisnis untuk memberika presentasi pada klas-klas wirausaha saya.

Dan alhamdulillah pelaku bisnis itu ikhlas untuk tidak dibayar dalam memberikan sharing bisnis pada klas kewirausahaan yang saya ampu. Dan ternyata antusiasme mahasiswa sangat tinggi dan ini justru sangat ditunggu-tunggu mereka. Di pihak lain, sang pembicara juga senang bisa sharing pada mahasiswa, sehingga terpaksa harus belajar lagi dan membikin konsep mengajar meski dalam satu sesi.

Tentu saya juga banyak belajar pada pembicara-pembicara tamu itu, dan ini sangat mengesankan. Saya mulai belajar dari mereka tentang Internet Marketing, dan akhirnya saya juga mendalami sendiri sampai menguasai bisnis-bisnis dalam menggunakan internet. Saya jadi mempelajari Facebook ad, Google adsen, blog dan youtube. Tentu saja hal baru sangat asyik ditekuni..

Ilmu - ilmu itu saya arahkan tetap untuk memasarkan properti yang saya pegang listingnya. Dari sinilah saya tahu youtuber sukses di bidang properti dan bloger sukses yang masih muda. Akhirnya anak-anakku mulai tertarik di bidang dua hal ini, Yusuf dan Hajar Intan Pertiwi.

Hal yang ketiga saya mulai mengoptimalkan medsos saya. Dan ini sangat menambah tabungan kepercayaan diri saya mulai bertambah. Subhanallah, ini sebelumnya tidak saya duga sama sekali. Ketika kita berusaha, dan tanpa mengeluh Allah akan memberikan hadiah-hadiah kepercayaan diri yang tiada terkira.

MULAI HADIR DALAM ACARA KOMUNITAS PROPERTI

Hal yang keempat, yakni menghadiri acara komunitas properti. Kebetulan teman lama saya mas Ali Tranghanda, seorang peneliti properti bekerja sama dengan Bank BTN mengadakan BTN Golden Property Awards 2017. Saya pernah diundang acara ini kalau tidak salah tahun 2012, dan untuk kali ini saya minta kepada mas Ali, untuk diundang kembali dalam acara yang sangat bergengsi dalam dunia propeti.

Pada 11 September 2017 saya datang di Raffles, Dian Ball Room, Ciputra Words 1 Jakarta. Tentu saja untuk menghadiri acara ini sangat berat dalam hal keuangan. Satu saya harus membeli kereta pulang balik, saya harus menginap di Jakarta. Karena keinginan untuk datang besar, akhirnya ada jalan keluar. Tiket bisa saya beli, penginepan Yusuf, yang bayar dan untuk sangu saya minta tolong teman membantu.

Agak repot dalam soal pakaian. Karena selama lebih dari empat tahun saya tidak punya celana panjang baru. Sedang celana yang ada sudah pada mblutak, atau kehilangan warna aslinya. Kebetulan saya hanya punya dua warna dalam hal celana, yakni warna hitang dan biru tua. Tapi tetap berangkat, kebetulan acaranya malam, tidak begitu tampak pudarnya warna celanaku.

Kalau soal baju alhamdulillah banyak yang baru, kebetulan adikku memberi banyak baju batik bekas dari suaminya yang masih bagus, dan ada juga yang baru. Sehingga pantas dipakai. Saya mencari informasi pada teman-teman, bagaimana mencari penginapan yang relatif murah dan jaraknya tidak jauh dari tempat acara maupun dengan stasiun Gambir. Alhamdulillah dapat, harganya semalam Rp. 199.000,-. Selain itu juga mencari tahu kendaraan umum apa yang murah, ketemulah yang namanya gojek. Kalau dulu harus pakai taksi, karena soal keuangan dulu tidak masalah seperti sekarang.

Acaranya betul-betul spektakuler. Meja tamu tertata rapih dan indah. Begitupun tata panggungnya luar biasa. Dan yang saya suka tuan rumah, Ali Tranghanda begitu ramah, begitu pun stafnya kebetulan masih pada ingat dengan saya, menjadikan saya lebih nyaman. Selain itu juga ketemu teman-teman yang luar biasa, seperti Andy Natael dan Liong Subur. Mereka menyapa dan kegembiraan.

Yang datang kebanyakan pejabat dan developer papan atas dan GM Marketing proyek properti. Dan dipanggung ada dialog properti yang dipandu presenter terkemuka Najwah Shihab. Tampak kampiun properti James Riyadi juga sebagai nara sumber. Hampir semua nara sumber optimis, bahwa properti bangkit lagi, setelah lama vakum di dalam pemasarannya.

Yang lebih mengejutkan lagi penyataan James Riyadi, proyek perkotaannya Meikarta, sudah terjual lebih dari 130 ribu unit dalam tahun ini. Ini sangat mengejutkan, berarti pasar masih bisa menyerap pasar properti. Dengan luas lahan 500 Ha, dan 250 ribu rumah. Dengan investasi 278 Triliun. Sungguh dahsyat. Tidak ada kata pesimis bagi orang properti sejati.

Pertanyaannya kenapa saya harus pesimis? Sebagi agen properti seharusnya saya lebih optimis dari developer seperti James Riyadi. Berarti ini ada kesalahan mindset. Saya harus lebih percaya diri dalam memasarkan properti di Tegal. Inilah sumber energi baru dari Jakarta.





2 comments:

  1. intinya tetep kembali di jalan agama ya pak, dan selalu berdoa agar selalu di jalan yg di rahmatiNya

    ReplyDelete

PERLUKAH KITA BERMEDSOS KETIKA KITA SEDANG MENGALAMI BANGKRUT DAN DIVONIS PENYAKIT KRITIS.

PERLUKAH ORANG YANG SEDANG BANGKRUT DAN DIVONIS SAKIT KRITIS, BERMEDSOS RIA? Memang tergantung pilihan. Ada orang yang memilih menyendiri da...